KASIH YESUS YANG SEMPURNA: MEMBERSIHKAN, BUKAN SEKEDAR MEMBASUH
13 Maret 2025
Saat perjamuan terakhir, Yesus melakukan sesuatu yang mengejutkan murid-murid-Nya. Dia bangkit dari tempat duduk, mengambil kain lenan, menuangkan air ke dalam baskom, lalu mulai membasuh kaki murid-murid-Nya satu per satu. Tindakan ini bukan hanya menunjukkan kerendahan hati, tetapi juga kasih-Nya yang sempurna. Yesus tahu bahwa waktu-Nya di dunia hampir habis, dan dalam momen itu, Dia ingin menunjukkan kasih yang tak terbatas kepada mereka yang dikasihi-Nya.
Namun, ketika tiba giliran Petrus, ia menolak. Baginya, tindakan Yesus terlalu rendah bagi seorang Guru dan Tuhan. Yesus pun menjawab, “Jika Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Pernyataan ini bukan hanya tentang kebersihan fisik, tetapi tentang pembersihan hati. Yesus ingin murid-murid-Nya mengerti bahwa hanya melalui Dia, mereka bisa benar-benar bersih dari dosa.
Yesus juga menyadari bahwa tidak semua orang yang dekat dengan-Nya memiliki hati yang bersih. Yudas ada di antara mereka, tetapi hatinya sudah dipenuhi niat untuk mengkhianati Yesus. Ini menjadi pengingat bahwa kedekatan fisik dengan Tuhan tidak menjamin kesucian hati. Kita bisa aktif dalam pelayanan, berdoa, dan membaca firman, tetapi jika hati kita tidak benar-benar berserah kepada-Nya, kita belum benar-benar bersih.
Kasih Yesus tidak hanya membasuh, tetapi juga membersihkan dari dalam. Dia tidak sekadar memberi contoh kerendahan hati, tetapi juga mengajak kita untuk mengalami kasih-Nya secara pribadi. Saat kita datang kepada-Nya dengan hati yang tulus, Dia siap menyucikan kita, bukan hanya dari dosa-dosa masa lalu, tetapi juga dari segala hal yang menghalangi hubungan kita dengan-Nya.
Mari kita renungkan: apakah kita hanya "dibasuh" secara luar, atau benar-benar bersih di hadapan-Nya? Kasih Yesus selalu terbuka bagi kita, mengundang kita untuk datang dan dibersihkan, agar kita layak menjadi bagian dari-Nya.
Doa :
Tuhan, bersihkan hati kami agar kami layak hidup dalam kasih-Mu. Jangan biarkan kami hanya dekat secara fisik, tetapi jauh di dalam hati. Amin.