Dipanggil, Diutus, dan Dimampukan oleh Roh-Nya
08 Juni 2025
📚 Yohanes 14:15–24
Sering kali kita merasa tidak layak, tidak mampu, atau bahkan takut untuk bersaksi tentang kebenaran Injil di tengah dunia yang semakin bising dan keras. Namun, Tuhan Yesus tidak pernah memanggil kita tanpa membekali kita. Ia tahu keterbatasan kita sebagai manusia, dan itulah sebabnya Ia memberikan Penolong—Roh Kudus—untuk menyertai dan memampukan kita.
Roh Kudus bukan hanya penghibur, tetapi juga kekuatan Ilahi yang tinggal dalam setiap orang percaya. Bersaksi bukan tentang kemampuan berbicara atau pengetahuan yang tinggi, melainkan tentang ketaatan dan kesediaan untuk menyampaikan kebenaran dari hati yang mengasihi. Kesaksian sejati lahir dari hidup yang dipenuhi kasih, bukan sekadar kata-kata manis di permukaan.
Namun, jangan salah. Menjadi utusan Tuhan bukanlah jabatan kehormatan yang membuat kita merasa lebih tinggi dari yang lain. Ini adalah tanggung jawab yang besar—karena ketika kita mewakili Tuhan, kita diminta untuk mencerminkan karakter-Nya: kasih, kebenaran, dan kesetiaan. Dunia tidak butuh lebih banyak pengkhotbah, dunia butuh lebih banyak saksi hidup yang mempraktikkan kasih Kristus dalam tindakan nyata.
Tantangan terbesar bukan pada dunia di luar, tapi pada hati yang tidak taat. Banyak orang berkata, “Aku percaya kepada Tuhan,” tetapi hidupnya jauh dari ketaatan. Roh Kudus hanya bekerja penuh dalam hati yang bersedia dibentuk, bukan hati yang keras dan menolak teguran. Jika kita mengaku diutus Tuhan tetapi menolak tuntunan-Nya, kita sama seperti alat yang rusak—tidak berguna di tangan Sang Pemilik.
Hari ini, mari renungkan: sudahkah aku menjadi saksi Kristus, bukan hanya dengan mulut, tetapi dengan seluruh hidupku? Sudahkah aku memberi ruang bagi Roh Kudus untuk menguasai setiap keputusan dan responsku? Dipanggil dan diutus adalah kehormatan, tapi juga panggilan untuk hidup setia. Kita tidak sendiri—Roh Kudus menyertai dan memampukan kita.
🙏 Doa :
Roh Kudus, penuhilah hatiku agar aku hidup dalam ketaatan kepada-Mu. Berikan aku keberanian untuk menjadi saksi kasih dan kebenaran-Mu di mana pun aku berada. Ajarku untuk setia, bukan hanya di hadapan manusia, tapi di hadapan-Mu setiap hari. Amin.
💬 “Dipanggil itu anugerah, diutus itu kepercayaan, dan dimampukan itu bukti bahwa Tuhan bekerja lebih besar dari kelemahan kita.”