05 Juni 2025

📚 1 Samuel 25:20–26

Dalam hidup, kita pasti akan berhadapan dengan orang yang menyakiti, mengkhianati, atau mempermalukan kita. Respon alami manusia adalah membalas setimpal—kalau bisa lebih. Tapi renungan ini mengajak kita untuk naik kelas dalam iman, karena orang percaya tidak dipanggil untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan dengan kebaikan yang lahir dari kasih sejati.

Membalas dengan kebaikan bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan yang tersembunyi dalam kasih Kristus. Dunia akan bilang kita bodoh jika tidak melawan. Tapi Tuhan berkata, “Biarkan Aku yang membela kamu.” Tindakan baik yang lahir dari hati yang mengampuni bisa menjadi pagar pelindung bagi banyak orang—termasuk diri kita sendiri—dari keputusan yang salah dan kehancuran yang sia-sia.

Seringkali yang dibutuhkan hanya satu hati yang rela turun tangan, rela berkorban, dan merendahkan diri. Seperti seseorang yang tidak memikirkan reputasinya, tapi keselamatan banyak orang. Rela berkorban bukan sekadar soal materi, tapi soal kesediaan untuk menanggung luka demi menghentikan rantai kebencian. Ini bukan hal yang mudah, tapi justru di sanalah letak kemuliaannya.

Tuhan tidak menilai besar kecilnya tindakan, tapi ketulusan hati di baliknya. Kadang yang kita lakukan tampak sepele—hanya kata yang menenangkan, atau sikap diam yang penuh kasih—tapi itu bisa jadi alat Tuhan untuk menghentikan badai besar yang sedang menuju. Kita tidak pernah tahu kapan kemurahan hati kita menjadi titik balik bagi kehidupan orang lain.

Mari jangan menyepelekan satu tindakan kasih, apalagi ketika sedang disakiti. Kita tidak pernah rugi menjadi orang yang murah hati. Kita justru sedang memperbesar ruang bagi Tuhan untuk bekerja, dan menyelamatkan bukan hanya orang lain, tetapi juga diri kita sendiri dari keputusan yang disesali.

🙏 Doa :

Tuhan, berikanlah kami hati yang penuh kasih meskipun disakiti, Jadikan kami alat-Mu untuk menghentikan kejahatan dengan kebaikan, Ajarkan kami untuk rela berkorban bukan demi pujian, tapi karena cinta yang tulus kepada-Mu. Amin.

💬 "Saat kamu memilih untuk tidak membalas, surga mencatat bahwa kamu sedang menang dalam peperangan yang tak terlihat."